Ozon (O3) Permukaan
Ozon troposferik (ketinggian 10-18 km dari permukaan bumi) dianggap sebagai salah polutan udara karena pada konsentrasi yang tinggi. Senyawa ini dapat mengganggu kesehatan terutama pada sistem pernapasan. Selain itu senyawa ini juga merupakan salah satu komponen terbentuknya kabut asap yang sangat berbahaya yang disebut dengan ‘smog’.
Data pemantauan ozon permukaan dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Reaktif Dunia atau World Data Centre for Reactive Gases (WDCRG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
O3 Analyzer |
Te49 IQ Series |
Thermo |
2020 |
Agustus 2022 |
Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida (CO) merupakan senyawa tak berasa, tak berwarna, dan tak berwarna. Senyawa ini memiliki tingkat toksisitas yang tinggi. Karbon monoksida terbentuk sebagai akibat pembakaran hidrokarbon yang kurang sempurna. Sumber CO yang paling banyak berasal dari gas buangan bahan bakar fosil.
Data pemantauan karbon monoksida dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Reaktif Dunia atau World Data Centre for Reactive Gases (WDCRG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
CO2, CH4 & CO Analyzer |
G2401 |
Picarro |
2018 |
Februari 2019 |
Sulfur Dioksida (SO2)
SO2 terbentuk dari pembakaran bahan-bahan yang berasal dari fosil yang mengandung Sulfur, misalnya asap kendaraan, pembakaran batu bara dan bahan fosil lainnya. Selain itu, SO2 juga berasal dari aktivitas alam seperti erupsi gunung berapi, hujan asam dan lain sebagainya.
Data pemantauan Sulfur Dioksida dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Reaktif Dunia atau World Data Centre for Reactive Gases (WDCRG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
SO2 Analyzer |
Te43i |
Thermo |
2008 |
Februari 2019 |
Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen Oksida merupakan senyawa gas yang terdapat di atmosfer. Nitrogen Oksida terdiri dari Nitrit Oksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) yang masing-masing mempunyai sifat yang berbeda dan berbahaya bagi kesehatan jika kosentrasinya di udara tinggi. Secara visual, Gas NO sulit untuk diamati dan tidak berbau. Gas NO2 biasanya berwarna kecoklat-coklatan dan mempunyai bau yang menyengit.
Sumber dari kedua gas ini berasal dari kegiatan manusia, seperti transportasi, limbah pabrik/industri, limbah sampah dan lain sebagainya
Data pemantauan Nitrogen dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Reaktif Dunia atau World Data Centre for Reactive Gases (WDCRG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Nitrit Oksida (NO)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
NOx Analyzer |
Te42i |
Thermo |
2008 |
Februari 2019 |
Suspended Particulated Matter (SPM)
Pemantauan SPM dilakukan dengan metode sampling menggunakan, High Volume Air Sampler (HVAS), sedangkan untuk analisis laboratorium menggunakan Neraca Analitik (Analytical Balance).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
High Volume Air Sampler (HVAS) |
- |
- |
- |
- |
Precipitation Chemistry / Kimia Air Hujan (KAH)
Pemantauan tingkat keasaman air hujan (pH) dilakukan GAW Bukit Kototabang. Pengambilan sampel menggunakan metode Wet Deposition dan Wet & Dry Deposition dengan alat Automatic Rain Water Sampler (ARWS). Analisis sampel air hujan dilakukan di laboratorium mini observatorium GAW Bukit Kototabang.
Data pemantauan kimia air hujan dilaporkan secara berkala pada program Acid Deposition Monitoring Network in East Asia (EANET) disponsori oleh Program Lingkungan PBB atau United Nations Environment Programme (UNEP).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
- |
- |
- |
- |
- |
Black Carbon & Total Scattering
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
Catcos |
- |
PSI |
2012 |
2015 |
Solar Radiation
Radiasi Matahari yaitu pancaran energi yang berasal dari bagian thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berwujud sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek yaitu sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang yaitu sinar infra merah.
Pemantauan radiasi matahari dilakukan dengan alat Automatic Solar Radiation Station (ASRS) yang terdiri dari beberapa sensor radiasi matahari yang memiliki fungsi/ pengukuran yang berbeda. Ada tiga jenis sensor radiasi yang terpasang pada ASRS GAW Bukit Kototabang yaitu pyranometer, pyrheliometer dan pyrgeometer.
Data pemantauan ini dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Radiasi Dunia atau World Radiation Data Centre (WRDC) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
Automatic Solar Radiation Station (integrated) |
STR-21G-S2 |
EKO Instruments |
2019 |
- |
Karbon Dioksida (CO2)
Karbon Dioksida (CO2) merupakan salah satu unsur Gas Rumah Kaca (GRK). CO2 dihasilkan oleh meningkatnya aktifitas manusia, seperti hasil pembakaran fosil, limbah padat. Secara alami pepohoan dan lautan dapat mengurangi CO2 di atmosfer, namun berkurangnya jumlah populasi pepohonan serta meningkatnya pertumbuhan dan aktifitas manusia, pepohonan dan lautan tidak mampu mengurangi kadar CO2. Aktifitas manusia lebih cepat melepaskan CO2 dari pada alam mengurangi CO2.
Data pemantauan karbon dioksida dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Rumah Kaca Dunia atau World Data Centre for Greenhouse Gases (WDCGG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
CO2, CH4 & CO Analyzer |
G2401 |
Picarro |
2018 |
Februari 2019 |
Metana (CH4)
Methana (CH4) merupakan salah satu unsur Gas Rumah Kaca (GRK). Metana terbentuk dekat permukaan bumi, terutama karena aktivitas mikroorganisme yang melakukan proses metanogenesis. Gas ini kemudian terbawa ke stratosfer oleh udara yang naik di iklim tropis. Konsentrasi metana di udara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami-tapi karena banyak aktivitas manusia yang menghasilkan metana maka sekarang membuat gas ini menjadi salah satu gas rumah kaca, penyebab pemanasan global. Secara alami, metana bereaksi dengan radikal hidroksil. Metana memiliki waktu "hidup" sekitar 10 tahun, baru setelah itu akan hilang dengan berubah menjadi karbon dioksida dan air..
Data pemantauan metana dilaporkan secara berkala ke Pusat Data Gas Rumah Kaca Dunia atau World Data Centre for Greenhouse Gases (WDCGG) disponsori oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO).
Instrumen |
Tipe |
Merek |
Tahun Operasional |
Kalibrasi |
CO2, CH4 & CO Analyzer |
G2401 |
Picarro |
2018 |
Februari 2019 |